Jumat, 23 Desember 2016

NILAI-NILAI YANG TERKANDUNG DALAM SESANTI BHINEKA TUNGGAL IKA



TEKNIK INFORMATIKA
DOSEN :ADRIAN FARIDHI ,SH,MH

PENDIDIKAN PANCASILA

                                                                                                                                                                       





DISUSUN OLEH :
NAMA :   SRI  WULANDARI
                                                         NIM    :      1655201112
                                                       KELAS :       TI (2)






FAKULTAS ILMU KOMPUTER
UNIVERSITAS LANCANG KUNING
PEKANBARU
 2016


















Nilai –nilai yang terkandung dalam sesanti bhineka tungggal ika

1.NILAI TOLERANSI
Pengertian toleransi
A .Toleransi dalam bahasa Arab dikenal dengan istilah tasamuh. Secara bahasa toleransi berarti tenggang rasa. Secara istilah, toleransi adalah sikap menghargai dan menghormati perbedaan antarsesama manusia. Allah Swt. menciptakan manusia berbeda satu sama lain. Perbedaan tersebut bisa menjadi kekuatan jika dipandang secara positif. Sebaliknya, perbedaan bisa memicu konflik jika dipandang secara negatif.

B .Sikap Toleransi dalam Kehidupan Sehari-hari
   Toleransi merupakan salah satu akhlak mulia (akhlakul karimah) yang harus dimiliki setiap muslim. Dengan menjunjung tinggi sikap menghargai perbedaan ini maka kehidupan masyarakat akan damai dan sejahtera. Oleh karena itu kita harus menerapkan toleransi dalam kehidupan sehari-hari baik di lingkungan sekolah, rumah, maupun masyarakat. Dalam kehidupan sehari-hari toleransi dapat diwujudkan dengan sikap-sikap sebagai berikut.
1.      Bergaul dengan semua teman tanpa membedakan agamanya.
2.      Menghargai dan menghormati perayaan hari besar keagamaan umat lain.
3.      Tidak menghina dan menjelek-jelekkan ajaran agama lain.
4.      Memberikan kesempatan kepada teman nonmuslim untuk berdoa sesuai agamanya masing-masing.
5.      Memberikan kesempatan untuk melaksanakan ibadah bagi nonmuslim.
6.      Memberikan rasa aman kepada umat lain yang sedang beribadah.
7.      Tidak memaksakan kehendak kepada orang lain.
8.      Mengadakan silaturahmi dengan tetangga yang berbeda agama.
9.      Menolong tetangga beda agama yang sedang kesusahan.
CONTOH TOLERANSI
1. Dalam kehidupan keluarga
1.      Toleransi saat bermain sama anak
2.      Toleransi saat makan bersama keluarga  


2   .Dalam Kehidupan Sekolah
Sama halnya dengan kehidupan keluarga. Kehidupan sekolah pun dibutuhkan adanya toleransi baik antara kepala sekolah dengan guru, guru dengan guru, kepala sekolah dengan murid, guru dengan murid maupun murid dengan murid. Toleransi tersebut dibutuhkan untuk terciptanya proses pembelajaran yang kondusif, sehingga tujuan dari pendidikan persekolahan dapat tercapai
Adapun contoh-contoh toleransi dalam kehidupan sekolah antara lain:
a.    Mematuhi tata tertib sekolah.
b.    Saling menyayangi dan menghormati sesama pelajar.
c.    Berkata yang sopan, tidak berbicara kotor, atau menyinggung perasaan orang lain.
Dibawah ini adalah contoh gambar tentang para pelajar SMA yang saling menghargai satu sama lainnya walau pun salah satu diantara mereka ada yang tidak bisa jalan hanya bisa duduk di kursi roda, tetapi mereka teman-temannya merasa peduli dan rela menolongnya

3. Dalam Kehidupan di Masyarakat

   Toleransi dalam perbeda'an suku
 Cobalah kita renungkan dan kita sadari mengapa terjadi peristiwa seperti tawuran antar pelajar di kota-kota besar, tawuran antar warga, peristiwa atau pertikaian antar agama dan antar etnis dan lain sebagainya. Peristiwa-peristiwa tersebut merupakan cerminan dari kurangnya toleransi dalam kehidupan bermasyarakat.
Jadi toleransi dalam kehidupan di masyarakat antara lain, yaitu:
a.    Adanya sikap saling menghormati dan menghargai antara pemeluk agama.
b.    Tidak membeda-bedakan suku, ras atau golongan.

Pada  gambar no. 1 menggambarkan tentang  masyarakat bersatu dan berkumpul dengan perbedaan agama. Sedangkan di gambar yang ke-2 menggambarkan perkumpulan masyarakat yang berbeda profesi atau pekerjaan, ada yang bekerja sebagai petani, dokter, dll.  Dalam Kehidupan Berbangsa dan Bernegara


2 . NILAI KEADILAN
      Pengertian keadilan
Keadilan adalah memberikan perlakuan yang seimbang antara hak dan kewajiban. Keadilan terletak pada keharmonisan antara menuntut hak dan menjalankan kewajiban. Socrates mengatakan bahwa keadilan tercapai apabila pemerintah mempraktekkan ketentuan hukum atau melaksanakan tugasnya dan rakyat merasakannya
Plato menilai tercapainya keadilan apabila setiap orang menjalankan pekerjaan menurut sifat dasar yang dianggap cocok bagi orang tersebut, sedangkan tindakan manusia dipandang layak apabila pihak yang sama mendapatkan bagian sama (Aristoteles) Hak merupakan wewenang untuk memiliki, meninggalkan, atau menuntut sesuatu. Materi hak menyangkut individu, namun hak bukan milik perseorangan. Hak seseorang terkait dengan hak orang lain.
Disamping hak, seorang individu juga memiliki berbagai kewajiban, yakni kewajiban terhadap Allah, masyarakat dan diri sendiri. Kewajiban terhadap Allah diwujudkan dalam bentuk memuja dan mengabdi, kewajiban terhadap masyarakat dengan menolong orang lain, sedangkan kewajiban terhadap diri sendiri diwujudkan dengan melakukan perbuatan yang baik.
.     

Teori Keadilan dalam filsafat hukum
Teori-teori Hukum Alam sejak Socretes hingga Francois Geny, tetap mempertahankan keadilan sebagai mahkota hukum. Teori Hukum Alam mengutamakan “the search for justice”.3 Terdapat macam-macam teori mengenai keadilan dan masyarakat yang adil. Teori-teori ini menyangkut hak dan kebebasan, peluang kekuasaan, pendapatan dan kemakmuran. Diantara teori-teori itu dapat disebut: teori keadilan Aristoteles dalam bukunya nicomachean ethics dan teori keadilan sosial John Rawl dalam bukunya a theory of justice.
  

b.      Teori keadilan Aristoteles
Pandangan-pandangan Aristoteles tentang keadilan bisa kita dapatkan dalam karyanya nichomachean ethics, politics, dan rethoric. Lebih khususnya, dalam buku nicomachean ethics, buku itu sepenuhnya ditujukan bagi keadilan, yang, berdasarkan filsafat umum Aristoteles, mesti dianggap sebagai inti dari filsafat hukumnya, “karena hukum hanya bisa ditetapkan dalam kaitannya dengan keadilan”.


c.      Teori keadilan dalam filsafat hukum Islam

Keadilan ilahiyah: dialektika muktazilah dan asy’ariah
Gagasan Islam tentang keadilan dimulai dari diskursus tentang keadilan ilahiyah, apakah rasio manusia dapat mengetahui baik dan buruk untuk menegakkan keadilan dimuka bumi tanpa bergantung pada wahyu atau sebaliknya manusia itu hanya dapat mengetahui baik dan buruk melalui wahyu (Allah). Pada optik inilah perbedaan-perbedaan teologis di kalangan cendekiawan Islam muncul. Perbedaan-perbedaan tersebut berakar pada dua konsepsi yang bertentangan mengenai tanggung jawab manusia untuk menegakkan keadilan ilahiah, dan perdebatan tentang hal itu melahirkan dua mazhab utama teologi dialektika Islam yaitu: mu`tazilah dan asy`ariyah.




      MACAM KEADILAN

A. Keadilan Legal atau Keadilan Moral

Plato berpendapat bahwa keadilan clan hukum merupakan substansi rohani umum dan masyarakat yang membuat clan menjaga kesatuannya. Dalam suatu masyarakat yang adil setiap orang menjalankan pekerjaan yang menurut sifat dasarnya paling cocok baginya (Tha man behind the gun). Pendapat Plato itu disebut keadilan moral, sedangkan, Sunoto menyebutnya keadilan legal.
Keadilan timbul karena penyatuan dan penyesuaian untuk memberi tempat yang selaras kepada bagian-bagian yang membentuk suatu masyarakat. Keadilan terwujud dalam masyarakt bilamana setiap anggota masyarakat melakukan fungsinya secara baik menurut kemampuannya. Fungsi penguasa ialah membagi-bagikan fungsi-fungsi dalam negara kepada masing-masing orang sesuai dengan keserasian itu. Setiap orang tidak mencampuri tugas dan urusan yang tidak cocok baginya. Ketidakadilan terjadi apabila ada campur tangan terhadap pihak lain yang melaksanakan tugas-tugas yang selaras sebab hal itu akan menciptakan pertentangan dan ketidakserasian. Misalnya, seorang pengurus kesehatan mencampuri urusan pendidikan, atau seorang petugas pertanian mencampuri urusan petugas kehutanan. Bila itu dilakukan maka akan terjadi kekacauan.

B. Keadilan Distributif
Aristoles berpendapat bahwa keadilan akan terlaksana bilamana hal-hal yang sama diperlakukan secara sama dan hal-hal yang tidak sama secara tidak sama (justice is done when equals are treated equally). Sebagai contoh, Budi bekerja selama 30 hari sedangkan Doni bekerja 15 hari. Pada waktu diberikan hadiah harus dibedakan antara Ali dan Budi, yaitu perbedaan sesuai dengan lamanya bekerja. Andaikata Budi menerima Rp.100.000,- maka Doni harus menerima. Rp 50.000. Akan tetapi bila besar hadiah Ali dan Budi sama, justru hal tersebut tidak adil dan melenceng dari asas keadilan.

C. Keadilan Komutatif
Keadilan ini bertujuan memelihara ketertiban masyarakat dan kesejahteraan umum. Bagi Aristoteles pengertian keadilan itu merupakan asas pertalian dan ketertiban dalam masyarakat. Semua tindakan yang bercorak ujung ekstrim menjadikan ketidakadilan dan akan merusak atau bahkan menghancurkan pertalian dalam masyarakat.

Ada 2 ahli yang juga menyimpulkan makna dari keadilan,dan mengklasifikasikan menjadi beberapa macam-macam keadilan.
·         Menurut Aristoteles
               Keadilan Komulatif.
               Keadilan Distributif
·         Menurut Plato
Keadilan Komulatif adalah keadilan yang memberikan kepada setiap orang,tanpa mengingat besar jasa-jasa yang diberikan (dari kata commute : mengganti,menukarkan,memindahkan).


3 . NILAI GOTONG ROYONG/KERJA SAMA
   Pengertian Gotong Royong
Gotong royong adalah kerja sama antara sejumlah warga masyarakat untuk menyelesaikan sesuatu atau pekerjaan tertentu yang dianggap berguna untuk kepentingan bersama. Gotong Royong dapat juga diartikan prinsip kerja sama, saling membantu tanpa imbalan lansung yang diterimanya yang hasilnya untuk kepentingan bersama / kepentingan umum. Gotong royong merupakan budaya bangsa Indonesia yang dilaksanakan oleh seluruh warga masyarakat sesuai dengan kegiatan masing-masing.
Semangat gotong royong berkembang dengan baik karena didorong kesadaran bahwa :
  • Manusia tidak dapat hidup sendiri tanpa bantuan orang lain
  • Manusia baru bisa dapat wajar bila bersama-sama dengan orang lain
  • Manusia perlu menyusaikan dirinya dengan masyarakat lingkungannya
  • Manusia perlu menjaga hubungan baik dengan sesama untuk mengikat persaudaraan 
Gotong royong dalam kehidupan sehari-hari 
  • Pada waktu menanam padi, warga masyarakat bersama-sama mengerjakan demikian pula juga dalam menuainya atau memanemnya
  • Pada waktu membuat jalan desa, warga masyarakat memberikan dana sesuai dengan kemampuannya dan menyumbangkan tenaganya tanpa mengharapkan imbalan gaji demi kepentingan bersama dan kepentingan umum
  • Pada waktu ada salah satu warga masyarakat yang meninggal, mereka berhenti bekerja demi untuk melayat saudaranya dan membantu sesuai dengan kemampuannya masing-masing
Gotong royong dalam lingkungan keluarga

Adapun gotong royong yang dilaksanakan dalam lingkungan keluarga, dimana masing-masing
anggota keluarga melaksanakan tugas sesuai dengan kesepakatan bersama yang diatur oleh kepala keluarga dan pelaksanaan tugas tersebut sesuai dengan kemampuan masing-masing.
Gotong royong dalam lingkungan sekolah
  • Para warga sekolah melaksanakan kerja bakti dalam rangka memelihara kebersihan dan keindahan sekolahnya
  • Para siswa mengadakan belajar bersama
  • Para siswa bersama-sama menengok temannya jika ada yang sakit dan memberikan bantuan moril maupun materil sesuai dengan kemampuan siswa masing-masing
  • Menghargai guru dan saling menghargai pada sesama temannya dan memegang teguh sifat persaudaraan
Manfaat Kegotong royongan
  • Salah satu sifat bangsa indonesia yang sangat menunjang kehidupan bermasyarakat adalah kekeluargaan dan gotong royong yang tumbuh bersama karena banyak mengandung nilai luhur. Oleh karenanya perlu ditumbuh kembangkan sesuai dengan situasi dan kondisi masing-masing dan yang paling penting dalam gotong royong adalah tersirat rela berkorban tanpa pamrih, rasa saling membantu, mengutamakan kepentingan bersama / kepentingan umum dan rasa senasib. Dengan demikian manfaat gotong royong itu antara lain : Mempererat tali persaudaraan
  • Memperkukuh persatuan dan kesatuan
  • Membantu umat manusia yang membutuhkan bantuan atau pertolongan
  • Mendorong timbulnya semangat kekeluargaan
  • Dapat meringankan pekerjaan yang berat menjadi ringan dan cepat terselesaikan
  • Dapat memupuk kehidupan bermasyarakat, berbagsa dan bernegara
  • Menumbuhkan solidaritas dan kebersamaan 
  • Menghemat waktu dan tenaga produktivitas kerja
  •  Meningkatkan produktifitas kerja
  • Dan mendpatkan pahala dari Allah SWT
  • Demikian artikel tentang gotong royong semoga bermanfaat dan dapat direalisasikan dalam kehidupan sehari-hari baik dalam keluarga, masyarakat dan negara.
  • Dapat memupuk kehidupan bermasyarakat, berbagsa dan bernegara
  • Menumbuhkan solidaritas dan kebersamaan 
  • Menghemat waktu dan tenaga produktivitas kerja
  •  Meningkatkan produktifitas kerja
  • Dan mendpatkan pahala dari Allah SWT
  • Demikian artikel tentang gotong royong semoga bermanfaat dan dapat direalisasikan dalam kehidupan sehari-hari baik dalam keluarga, masyarakat dan negara.


4. NILAI SOLIDARITAS
  1.Pengertian Solidaritas.
     Secara etimologi arti solidaritas adalah kesetiakawanan atau kekompakkan. Dalam bahasa Arab berarti tadhamun (ketetapan dalam hubungan) atau takaful (saling menyempurnakan/melindungi). Pendapat lain mengemukakan bahwa Solidaritas adalah kombinasi atau persetujuan dari seluruh elemen atau individu sebagai sebuah kelompok. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) dijelaskan bahwa solidaritasdiambil dari kata Solider yang berarti mempunyai atau memperliatkan perasaan bersatu.
Dengan demikian, bila dikaitkan dengan kelompok sosial dapat disimpulkan bahwa Solidaritas adalah: rasa kebersamaan dalam suatu kelompok tertentu yang menyangkut tentang kesetiakawanan dalam mencapai tujuan dan keinginan yang sama.
Wacana solidaritas bersifat kemanusiaan dan mengandung nilai adiluhung (mulia/tinggi), tidaklah aneh kalau solidaritas ini merupakan keharusan yang tidak bisa ditawar-tawar lagi. Memang mudah mengucapkan kata solidaritas tetapi kenyataannya dalam kehidupan manusia sangat jauh sekali. Dalam ajaran islam solidaritas sangat ditekankan karena Solidaritas salah satu bagian dari nilai Islam yang mengandung nilai kemanusiaan (humanistic).
Solidaritas dalam Kelompok Sosial dikemukakan oleh tokoh yang bernama Durkheim
2 .Pembagian Solidaritas.
  Dalam Kelompok sosial dapat diklasifikasikan dengan pandangan-pandangan tertentu, salah satunya kelompok sosial diklasifikasikan menurut rasa solidaritas antar anggotanya. Sehingga secara umum solidaritas dapat dibagi menjadi dua, yaitu:
a. Solidaritas Mekanik adalah solidaritas yang muncul pada masyarakat yang masih sederhana dan diikat oleh kesadaran kolektif serta belum mengenal adanya pembagian kerjadiantara para anggota kelompok. (Masyarakat Pedesaan).


b. Solidaritas Organik adalah solidaritas yang mengikat masyarakat yang sudah kompleksdan telah mengenal pembagian kerja yang teratur sehingga disatukan oleh saling ketergantungan antar anggota. (Masyarakat Perkotaan).


3. Ciri-ciri Solidaritas Mekanik dan Solidaritas Organik.
    Adapun ciri-ciri dari solidaritas mekanik dan organik adalah sebagai berikut:
Solidaritas Mekanik:
Merujuk kepada ikatan sosial yang dibangun atas kesamaan, kepercayaan dan adat bersama.
Disebut mekanik, karena orang yang hidup dalam unit keluarga suku atau kota relatif dapat berdiri sendiri dan juga memenuhi semua kebutuhan hidup tanpa tergantung pada kelompok lain.
Solidaritas Organik:
Menguraikan tatanan sosial berdasarkan perbedaan individual diantara rakyat.
Merupakan ciri dari masyarakat modern, khususnya kota .
Bersandar pada pembagian kerja (division of labor) yang rumit dan didalamnya orang terspesialisasi dalam pekerjaan yang berbeda-beda.


Seperti dalam organ tubuh, oranglebih banyak saling bergantung untuk memenuhi kebutuhan mereka.
Dalam Division of labor yang rumit ini, Durkheim melihat adanya kebebasan yang lebih besar untuksemua masyarakat: kemampuan untuk melakukan lebih banyak pilihan dalam kehidupan mereka
Meskipun Durkheim mengakui bahwa kota-kota dapat menciptakan impersonality (sifat tidak mengenal orang lain), alienasi, disagreement dan konflik,ia mengatakan bahwa solidaritas organik lebih baik dari pada solidaritas mekanik
Beban yang kami berikan dalam masyarakat modern lebih ringan daripada masyarakat pedesaan dan memberikan lebih banyak ruang kepada kita untuk bergerak bebas.


4.Perbedaan Solidaritas Mekanik dan Solidaritas Organik
Solidaritas Mekanik
Relatif berdiri sendiri (tidak bergantung pada orang lain) dalam keefisienan kerja
Terjadi di Masyarakat Sederhana
Ciri dari Masyarakat Tradisional (Pedesaan)
Kerja tidak terorganisir
Beban lebih berat
Tidak bergantung dengan orang lain
Solidaritas Organik
Saling Keterkaitan dan mempengaruhi dalam keefisienan kerja
Dilangsungkan oleh Masyarakat yang kompleks
Ciri dari Masyarakat Modern (Perkotaan)
Kerja terorganisir dengan baik
Beban ringan
Banyak saling bergantungan dengan yang lain.
5.  NILAI KEJUJURAN
      Kejujuran merupakan bagian dari sifat positif manusia. Kejujuran adalah bagian dari harga diri yang harus dijaga karena  bernilai tinggi. Kehilangan uang bisa dicari lagi, tapi kehilangan kejujuran di mana harus dicari? 
Jujur itu mahal harganya, orang merusak kejujuran sangsinya akan berat dan berlangsung lama. Kejujuran diikat dengan hati nurani manusia, dan keduanya itu merupakan anugerah dari Allah Swt. Dua eleman ini saling keterkaitan.
Ketika ucapan tak sesuai dengan kenyataan, hati menjadi risau karena ucapan dirasa tak jujur. Jujur memang indah, sikap jujur membuat hidup kita lebih tentram tanpa ada tekanan dari luar maupun dari batin kita sendiri. Coba bayangkan ketika kejujuran dinafikkan pasti hidup kita tak pernah tenang. Kebohongan pertama pasti harus ditutup dengan kebohongan kedua dan seterusnya. Yang pasti kebohongan itu sangat melelahkan dan membebani hati nurani, hidup tak nyaman dan diselubungi rasa was-was Kejujuran dan Kepercayaan .
      Kejujuran merupakan pangkal dari kepercayaan, yang menilai Anda jujur adalah Allah, Sang Pencipta dan orang-orang di sekitar Anda. Sedangkan kepercayaan adalah imbas positis dari sikap jujur. Orang yang mendelegasikan kepercayaan merupakan hasil dari penilaiannya terhadap sikap kita. Jadi sekali lagi kepercayaan adalah amanah yang harus dijaga erat.
Karena kepercayaan tak timbul dari penilaian sesaat pula. Orang lain berteman terhadap kita digerakan dari rasa kepercayaan pula, pikiran postitif menimbulkan persepsi bahwa si A kelihatannya memegang prinsip kejujuran dan bisa dipercaya. Di lain contoh kejujuran juga bagian dari syarat kenaikan jabatan dalam sebuah sistem manajemen di perusahaan.
Pemimpin perusahaan hanya menunjuk karyawan yang berprestasi baik terutama yang memegang prinsip kejujuran. Pemimpin menaruh kepercayaan full kepada karyawannya untuk menyelesaikan tugas kantornya. Kejujuran juga berlaku di sekolah dari TK sampai universitas, bahkan di sinilah kejujuran diajarkan sekaligus diuji tingkat kekuatannya.
Di sekolah setiap ada menempuh ujian kenaikan kelas maupun ujian akhir peserta dilarang keras menyontek, karena melanggar norma kejujuran. Setiap ada peserta ujian yang berbuat curang terkena tindakan hukuman dari sekolahan. Namun ujian yang paling berat justru ketika siswa lulus sekolah dan kembali dalam kehidupan bermasyarakat dan bekerja di perusahaan atau mengabdi menjadi Pegawai Negeri Sipil  di situlah banyak godaan yang mengancam norma kejujuran.
Tak ada pengawasan yang ketat dan hati nurani dipertaruhkan demi materi yang bukan haknya. Kalau iman kita tak diikat kuat dari ibadah, bakalan kebobolan. Itulah mengapa di Indonesia banyak sekali kasus korupsi, bahkan menjadi negara yang paling korup nomer tiga di dunia. Sangat melalukan bukan?     Kejujuran yang selama masa sekolah dijunjung tinggi, ternyata hilang karena godaan setan. Koruptor yang terbukti bersalah menggelapkan uang negara, alih-alih malu, malah menunjukan ekpresi tak bersalah. Sungguh menjijikan. Mereka taksadar bahwa dia adalah contoh buruk bagi pelajaran norma kejujuran. Selama orang tak jujur bakalah kehilangan harga diri didepan masyarakat dan Allah.  
Masyarakat sudah tak percaya lagi terhadap pejabat dan pelaku yang terbukti menyelewengkan kepercayaan. Untuk membangkitkan kepercayaan dari masyarakat sangat sulit, karena nilai kejujuran sudah dirusak sendiri
Berikut ini merupakan contoh-contoh perbuatan yang melanggar norma kejujuran, nilai-nilai moral dan agama. Contoh-contoh itu adalah tindakan yang harus dihindari siapa saja yang mengaku dirinya beragama dan bermasyarakat.
  • Mencuri. Mencuri atau mengambil barang yang bukan hak kita, merupakan tindakan melanggar norma kejujuran. Pemilik barang yang sah pasti merasa terpukul karena kehilangan barang kesayangannya. Mungkin barang yang berharga memiliki nilai sejarah tersendiri bagi pemiliknya. Manusia biasa pun bisa tergoda ingin mencuri ketika ada kesempatan dan kelemahan iman.
  • Bohong. Bohong adalah salah satu perusak nilai kejujuran. Bohong bisa saja terjadi karena faktor lingkungan yang mempengaruhi anak untuk berbohong. Kebohongan yang dipelihara terus-menerus bisa merusak karakter manusia, si pembohong bahkan bisa menjadi psikopat. Sekali berbohong dia akan berbohong kedua kali untuk menutup kebohonganya yang pertama. Dan terus berbohong untuk menutupi omongan kosongannya. Bohong adalah lingkaran setan yang pasti sulit di hentikan.

Manipulasi. Manipulasi merupakan kegiatan untuk merekayasa fakta yang sebenarnya. Apapun alasannya, tindakan manipulasi sangat bertolak belakang dengan norma kejujuran dan agama. Contoh manipulasi adalah mark up proyek pembangungan, mark up pengadaan barang. Jadi nilai barang digenjot naik melebih nilai beli aslinya. Agar ada selisih harga, jadi ketika dana cair, selisihnya harganya dipakai untuk kepentingan pribadi.
  • Manipulasi menjadi racun pembangunan di Indonesia, mental oknum seperti ini hanya mementingkan urusan pribadinya tanpa memikirkan kepentingan pembangunan bangsa. Korupsi. Salah satu tindakan illegal yang menerjang tataran norma kejujuran antara lain korupsi. Istilah melayu nya rasuah. Korupsi atau rasuah adalah penyakit akut yang sedang menggrogoti Indonesia. Korupsi ibarat penyakit kanker yang menyebar keseluruh institusi di Indonesia. Wuih  berat juga kelihatnya.   Mengelola dana milik masyarakat Indonesia adalah amanah yang luar biasa berat. Namun jika amanah itu dikelola dengan benar insyallah itu adalah ibadah yang dijanjikan pahala yang luar biasa besar oleh Allah Swt. Tapi sayangnya sebagian oknum pemerintah pada gelap mata ketika diberi mandat mengurus hal yang berkaitan dengan dana besar, mereka tergoda mencuri barang yang bukan haknya.
  • Ingkar janji. Janji adalah hutang dan yang namanya hutang itu harus dibayar. Demikian juga dengan janji ya harus di tepati. Karena setiap janji yang dikeluarkan dari mulut, didengar oleh Allah dan disaksikan oleh malaikat. Orang yang sering ingkar janji disebut juga pembohong, memang gampang mengumbar janji, tapi ketika menepati janji bukanlah perkara mudah, inilah yang sering terjadi pada setiap kampanye pemimpin daerah, dan kampanye legislatif saat pemilu. Penyakit ingkar janji masih menjadi masalah besar dari pemimpin di Indonesia.

Akibat Tidak Memiliki Sifat Kejujuran

Berikut ini merupakan dampak buruk dari tindakan merusak norma kejujuran. Yang jelas akibatnya merugikan diri sendiri dan merusakan nama baik keluarga dan komunitas.
  • Hilang kepercayaan. Salah satunya adalah hilangnya kepercayaan dari masyarakat atau orang-rang di sekelilingnya. Kalau sudah terbukti bohong atau mencuri, pasti tindakan dan ucapan tersangka bakalan dicurigai maupun diacuhkan sama sekali.
  • Susah naik pangkat. Demikian juga risiko yang bakal dihadapi oleh pegawai yang terbukti melakukan kebohongan dan pelanggaran aturan di kantor swasta maupun pemerintah, bakalan kesulitan naik pangkat dan jabatan.
  • Dosa. Dosa adalah hukuman dari Tuhan kepada manusia yang melanggar larangan dan perintahnya. Berbohong merupakan tindakan yang berdosa besar karena melanggar norma agama. Takaran dosa berbeda bisa besar atau kecil tergantung pada tindakan.



6. NILAI KEPERCAYAAN
A. Nilai-Nilai Ajaran Agama dan Kepercayaan dalam Kehidupan Masyarakat
    Nilai yang bersumber pada kitab suci disebut nilai agama dan nilai yang bersumber pada peradaban disebut nilai budaya.
Nilai agama merupakan sesuatu yang diyakini kebenarannya karena bersumber dari kitab suci yang diyakini pula.
Menurut KBBI, agama berarti sistem yang mengatur tata keimanan (kepercayaan) dan peribadatan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa serta tata kaidah yang berhubungan dengan pergaulan manusia serta lingkungannya. Nilai-nilai dalam ajaran agama dan kepercayaan memuat aturan-aturan yang mengatur tentang hubungan manusia dengan Tuhannya, hubungan manusia dengan manusia, dan hubungan manusia dengan alam secara keseluruhan. Jika terjadi ketimpangan maka manusia akan mengalami ketidaknyamanan, ketidakharmonisan, ketidaktenteraman, ataupun mengalami permasalahan dalam hidupnya.
Nilai-nilai ajaran agama pada intinya meliputi tiga aspek, yaitu mengajarkan manusia:
  1. Untuk percaya akan adanya Tuhan YME dan Maha Kuasa yang selalu mengawasi dan memperhitungkan segala perbuatannya di dunia.
  2. Agar setiap perbuatannya senantiasa dilandasi oleh hati yang ikhlas.
  3. Untuk bersikap dan berperilaku yang baik sesuai norma yang benar dan baik.

B. Kebebasan Menganut Agama dan Kepercayaan dalam Masyarakat
Kebebasan menganut agama dan kepercayaan warga negara Indonesia diatur dalam UUD NKRI tahun 1945 Pasal 28E dan Pasal 29 Ayat (2).
Pasal 28E mengandung nilai-nilai kebebasan, toleransi, penghormatan dan penghargaan kepada sesama, serta tidak membeda-bedakan; sedangkan Pasal 29 Ayat (2) mengandung nilai-nilai kebebasan memeluk agama dan beribadat menurut agama dan keyakinannya.
C. Makna Kebebasan Beragama dan Kepercayaan
Kebebasan beragama dan kepercayaan mempunyai beberapa makna. Menurut UUD NKRI tahun 1945, kebebasan beragama adalah kebebasan setiap warga negara untuk memilih dan atau menentukan agama dan kepercayaan yang dipeluknya, dan kebebasan melaksanakan ibadah menurut agama dan keyakinannya masing-masing, serta kebebasan meyakini kepercayaannya.
Namun demikian, kebebasan memeluk agama dan beribadat menurut agamanya hendaknya tidak dimaknai sebagai sesuatu hal yang sebebas-bebasnya.


7. NILAI TANGGUNG JAWAB
    Sikap tanggung jawab adalah sikap yang senantiasa menyelesaikan tugas dengan penuh kesadaran. Contoh sikap tanggung jawab siswa di sekolah adalah:
a. Mengikuti pelajaran di kelas dengan perhatian
b. Melaksanakan tugas piket kelas dengan baik
c. Mengerjakan tugas dari guru dengan tepat
d. Memelihara kebersihan lingkungan dengan membuang sampah pada tempat sampah
e. Mengikuti upacara bendera dengan penuh khidmat
Tanggung jawab menurut kamus umum bahasa Indonesia adalah, keadaan wajib menanggung segala sesuatunya. sehingga bertanggung jawab adalah berkewajiban menanggung, memikul jawab, menanggung segala sesuatunya, dan memberikan jawab serta menanggung akibatnya.
Mengapa manusia harus menerima tanggung jawab? Menerima tanggung jawab merupakan sebuah konsep yang senantiasa ada dalam kehidupan personal dan sosial manusia. Manusia, berdasarkan hubungannya yang luas, siap menerima tanggung jawab dalam pelbagai bidang pergaulannya. Domain-domain penerimaan tanggung jawab manusia dapat ditelusuri pada hubungannya dengan Sang Pencipta, dengan keluarga, masyarakat dan lingkungan sekitarnya yang masing-masing memiliki tanggung jawab dan tugas yang harus diemban secara sadar.
Selain sikap bertanggung jawab, ada satu sikap lagi  yang memang harus dimiliki oleh seorang yaitu sikap disiplin. Secara etimologi disiplin berasal dari bahasa Latin “disibel” yang berarti Pengikut. Seiring dengan perkembangan zaman, kata tersebut mengalami perubahan menjadi “disipline” yang artinya kepatuhan atau yang menyangkut tata tertib. Disiplin merupakan perasaan taat dan patuh terhadap nilai-nilai yang dipercaya termasuk melakukan pekerjaan tertentu yang menjadi tanggung jawabnya.

8.  NILAI KEPEDULIAN  
   A. Pengertian Kepedulian Sosial
Kepedulian sosial yaitu sebuah sikap keterhubungan dengan kemanusiaan pada umumnya, sebuah empati bagi setiap anggota komunitas manusia. Kepedulian sosial adalah kondisi alamiah spesies manusia dan perangkat yang mengikat masyarakat secara bersama-sama (Adler, 1927). Oleh karena itu, kepedulian sosial adalah minat atau ketertarikan kita untuk membantu orang lain.
Lingkungan terdekat kita yang berpengaruh besar dalam menentukan tingkat kepedulian sosial kita. Lingkungan yang dimaksud di sini adalah keluarga, teman-teman, dan lingkungan masyarakat tempat kita tumbuh. Karena merekalah kita mendapat nilai-nilai tentang kepedulian sosial. Nilai-nilai yang tertanam itulah yang nanti akan menjadi suara hati kita untuk selalu membantu dan menjaga sesama. Kepedulian sosial yang di maksud bukanlah untuk mencampuri urusan orang lain, tetapi lebih pada membantu menyelesaikan permasalahan yang di hadapi orang lain dengan tujuan kebaikan dan perdamaian.
Kepedulian sosial adalah perasaan bertanggung jawab atas kesulitan yang dihadapi oleh orang lain di mana seseorang terdorong untuk melakukan sesuatu untuk mengatasinya. “Kepedulian Sosial” dalam kehidupan bermasyarakat lebih kental diartikan sebagai perilaku baik seseorang terhadap orang lain di sekitarnya. Kepedulian sosial dimulai dari kemauan “MEMBERI” bukan “MENERIMA” Bagaimana ajaran Nabi Muhammad untuk mengasihi yang  KECIL dan Menghormati yang BESAR; orang-orang kelompok ‘besar’ hendaknya mengasihi dan menyayangi orang-orang kelompok ‘kecil’, sebaliknya orang ‘kecil’ agar mampu memposisikan diri, menghormati, dan memberikan hak kelompok ‘besar’.

B. Jenis-jenis Kepedulian Sosial
Kepedulian sosial dibagi menjadi 3, yaitu:
  • Kepedulian yang berlangsung saat suka maupun duka
 Kepedulian sosial merupakan keterlibatan pihak yang satu kepada pihak yang lain dalam turut merasakan apa yang sedang dirasakan atau dialami oleh orang lain.
  • Kepedulian pribadi dan bersama
Kepedulian bersifat pribadi, namun ada kalanya kepedulian itu dilakukan bersama. Cara ini penting apabila bantuan yang dibutuhkan cukup besar atau berlangsung secara berkelanjutan.
  • Kepedulian yang sering lebih mendesak       

Kepedulian akan kepentingan bersama merupakan hal yang sering mendesak untuk kita lakukan. Caranya dengan melakukan sesuatu atau justru menahan diri untuk tidak melakukan sesuatu demi kepentingan bersama.

C. Sumber Kepedulian Sosial
Sumber kepedulian sosial berasal dari dua sumber, yakni :
1)      Bersumber dari cinta
Kepedulian sosial muncul dari kepekaan hati untuk merasakan apa yang dirasakan oleh orang lain. Dalam kehidupan sehari-hari sering kita dengar istilah empati, yang dapat diartikan sebagai kesanggupan untuk memahami dan merasakan perasaan-perasaan orang lain seolah-olah itu perasaan diri sendiri.

2)      Tidak karena macam-macam alasan
Kepedulian sosial yang kita kembangkan adalah kepedulian yang timbul dari hati yang terbuka mau berbagi untuk sesamanya tanpa didorong atau disertai alasan-alasan tanpa meminta imbalan apapun.



D. Hambatan dalam mewujudkan kepedulian sosial
Ada beberapa hal yang merupakan hambatan kepedulian sosial, diantaranya adalah sebagai berikut :
  • Egoisme Egoisme merupakan doktrin bahwa semua tindakan seseorang terarah atau harus terarah pada diri sendiri.
  • Materialistis
Merupakan sikap perilaku manusia yang sangat mengutamakan materi sebagai sarana pemenuhan kebutuhan hidupnya. Demi mewujudkan itu mereka umumnya tidak terlalu mementingkan cara untuk mendapatkannya.


E. Cara pembentukan sikap dan perilaku kepedulian sosial
  • Mengamati dan Meniru perilaku peduli sosial orang-orang yang diidolakan.
  • Melalui proses pemerolehan Informasi Verbal tentang kondisi dan keadaan sosial orang yang lemah sehingga dapat diperoleh pemahaman dan pengetahuan tentang apa yang menimpa dan dirasakan oleh mereka dan bagaimana ia harus bersikap dan berperilaku peduli kepada orang lemah.
  • Melalui penerimaan Penguat/Reinforcement berupa konsekuensi logis yang akan diterima seseorang setelah melakukan kepedulian sosial.






9.  NILAI PRODUKTIVITAS
     Menurut Dewan Produktivitas Nasional (dalam Husien, 2002: 9) menjelaskan bahwa:
Produktivitas mengandung arti sebagai perbandingan antara hasil yang dicapai (output) dengan keseluruhan sumber daya yang digunakan (input). Dengan kata lain bahwa produktivitas memliliki dua dimensi. Dimensi pertama adalah efektivitas yang mengarah kepada pencapaian target berkaitan dengan kuaitas, kuantitas dan waktu. Yang kedua yaitu efisiensi yang berkaitan dengan upaya membandingkan input dengan realisasi penggunaannya atau bagaimana pekerjaan tersebut dilaksanakan
Pendapat yang demikian itu menunjukkan bahwa produktivitas mencakup sejumlah persoalan yang terkait dengan kegiatan manajemen dan teknis operasional.


Sedangkan konsep produktivitas dijelaskan oleh Ravianto (1989: 18) sebagai berikut:
  1. Produktivitas adalah konsep universal, dimaksudkan untuk menyediakan semakin banyak barang dan jasa untuk semakin banyak orang dengan menggunakan sedikit sumber daya.
  2. Produktivitas berdasarkan atas pendekatan multidisiplin yang secara efektif merumuskan tujuan rencana pembangunan dan pelaksanaan cara-cara produkti dengan menggunakan sumber daya secara efektif dan efisien namun tetap menjaga kualitas.
  3. Produktivitas terpadu menggunakan keterampilan modal, teknologi manajemen, informasi, energi, dan sumber daya lainnya untuk mutu kehidupan yang mantap bagi manusia melalui konsep produktivitas secara menyeluruh.
  4. Produktivitas berbeda di masing-masing negara dengan kondisi, potensi, dan kekurangan serta harapan yang dimiliki oleh negara yang bersangkutan dalam jangka panjang dan pendek, namun masing-masing negara mempunyai kesamaan dalam pelaksanaan pendidikan dan komunikasi.
  5. Produktivitas lebih dari sekedar ilmu teknologi dan teknik manajemen akan tetapi juga mengandung filosofi dan sikap mendasar pada motivasi yang kuat untuk terus menerus berusaha mencapai mutu kehidupan yang baik.
Peningkatan produktivitas merupakan dambaan setiap perusahaan, produktivitas mengandung pengertian berkenaan denagan konsep ekonomis, filosofis, produktivitas berkenaan dengan usaha atau kegiatan manusia untuk menghasilkan barang atau jasa yang berguna untuk pemenuhan kebutuhan hidup manusia dan masyarakat pada umumnya. Sebagai konsep filosofis, produktivitas mengandung pandangan hidup dan sikap mental yang selalu berusaha untuk meningkatkan mutu kehidupan dimana keadaan hari ini harus lebih baik dari hari

2 komentar:

  1. 1xbet korean ✔️ Deposit & Withdraw winnings from casinos
    1xbet หาเงินออนไลน์ korean 2021 ✔️ Deposit & Withdraw 1xbet korean winnings from casinos. 1xbet korean 2021 ✔️ Deposit & Withdraw winnings 바카라 사이트 from casinos.

    BalasHapus
  2. Best Casinos Near Casinos with Harrah's Las Vegas in NV | MapYRO
    Find the 충주 출장샵 closest casinos to 군포 출장샵 Harrah's Las 바카라 추천 사이트 Vegas in NV with communitykhabar Mapyro. and the only place to find a good 동해 출장샵 time, with casino hotel deals, casinos, free

    BalasHapus